Jumat, 21 Oktober 2011

IP


Kita akan coba membahas cara mengkonfigurasi IP routing pada sebuah router, bagaimana membagi-bagi alamat IP atau sering dikenal dengan SUBNETTING, dan bagaimana mengkonfigurasi alamat IP pada tiap-tiap interface router dengan sebuah subnet yang unik.
Sebelum melanjutkan ke materi, berikut istilah-istilah yang akan sering digunakan
  • Address—Nomor ID unik yang di set pada sebuah host atau interface pada sebuah jaringan.
  • Subnet— Porsi/blok IP yang merupakan bagian dari jaringan (network sharing).
  • Subnet mask—Kombinasi 32-bit, digunakan untuk mengilustrasikan porsi dari sebuah alamat yang merefer pada subnet dan bagian/porsi yang merefer pada host.
  • Interface—Sebuah koneksi jaringan (antarmuka).
Sebuah alamat IP adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah perangkat secara unik pada sebuah jaringan IP. Alamat IP terdiri dari 32 bit binary yang terdiri dari porsi network dan porsi host dengan bantuan dari sebuah “subnet mask”.  32 bit binary terbagi dalam 4 octet (1 octet = 8 bit). Masing-masing octet dikonversi menjadi ”decimal” dan dipisahkan dengan tanda titik (dot). Dengan demikian, sebuah alamat IP dinyatakan dalam format ”dotted decimal” (contoh, 172.16.81.100). Nilai dari masing-masing octet berkisar antara 0 sampai 255 dalam “decimal”, atau 00000000 - 11111111 dalam “binary”.
Berikut bagaimana ”octet binary” dikonversi ke ”decimal”: Bit paling kanan dari sebuah octet memiliki nilai 20. Bit disebelah kirinya memiliki nilai 21. dan seterusnya sampai bit paling kiri yang miliki nilai 27. Jadi jika semua bit bernilai 1, nilai ”decimal”-nya menjadi 255 sebagai berikut :
1 1 1 1 1 1 1 1
128 64 32 16 8 4 2 1 (128+64+32+16+8+4+2+1=255)
Berikut contoh sederhana konversi sebuah octect jika tidak semua bit bernilai 1.
0 1 0 0 0 0 0 1
0 64 0 0 0 0 0 1 (0+64+0+0+0+0+0+1=65)
Dan berikut contoh sebuah alamat IP dengan ”binary” dan “decimal”-nya.
10. 1. 23. 19 (decimal)
00001010.00000001.00010111.00010011 (binary)
Octet - octect ini dibagi-dibagi untuk menyediakan sebuah skema pengalamatan yang dapat mengakomodasi jaringan kecil maupun besar. Terdapat 5 kelas/class jaringan yang berbeda, yaitu class A sampai class E. Kita akan membahas hanya pengalamatan jaringan class A sampai C saja, sedangkan class D dan E diluar ruang lingkup pembahasan.
Figure 1 menunjukkan class jaringan A sampai E dan range alamat IP dari masing-masing class.
3an.gif
Dalam sebuah alamat Class A, octet pertama adalah porsi jaringan/network, jadi contoh Class A dalam Figure 1 mempunyai alamat jaringan utama 1.0.0.0 - 127.255.255.255. Octet 2, 3, dan 4 (24 bit berikutnya) adalah untuk pengaturan dan pembagian jaringan ke dalam “subnet dan host”. Pengalamatan Class A digunakan untuk jaringan yang memiliki lebih dari 65.536 host (sebenarnya sampai 16777214 host!).
Dalam sebuah alamat Class B, octet kedua adalah porsi jaringan/network, jadi contoh Class B dalam Figure 1 mempunyai alamat jaringan utama 128.0.0.0 - 191.255.255.255. Octet 3 dan 4 (16 bit) adalah untuk lokal “subnet” dan “host”. Pengalamatan Class B digunakan untuk jaringan yang memiliki jumlah host antara 256 dan 65534.
Dalam sebuah alamat Class C, octet ketiga adalah porsi jaringan/network, contoh Class C dalam Figure 1 mempunyai alamat jaringan utama 192.0.0.0 - 233.255.255.255. Octet 4 (8 bit) adalah untuk lokal “subnet” dan “host”. Cocok untuk jaringan dengan jumlah host kurang dari 254.
NETWORK MASK
Sebuah ”network mask” membantu kita mengenal porsi mana dari alamat IP yang menunjukkan jaringan/network dan porsi mana yang menunjukkan node/host. Jaringan class A, B, dan C mempunyai “mask default”, juga dikenal sebagai ”mask natural”, seperti berikut:
Class A: 255.0.0.0
Class B: 255.255.0.0
Class C: 255.255.255.0
Sebuah alamat IP pada jaringan Class A yang belum di-”subnet” akan memiliki sebuah pasangan alamat/mask seperti contoh : 8.20.15.1 255.0.0.0. Untuk melihat bagaimana “mask” membantu kita mengidentifikasi bagian/porsi jaringan dan node/host dari sebuah alamat, konversikan alamat dan “mask” ke bilangan biner/binary.
8.20.15.1 = 00001000.00010100.00001111.00000001
255.0.0.0 = 11111111.00000000.00000000.00000000
Jika anda sudah mendapatkan alamat dan mask dalam bentuk binary, maka identifikasi jaringan/network dan host ID akan lebih mudah.
Bit-bit alamat untuk MASK yang di set 1 menyatakan Network ID, dan yang di set 0 menyatakan Node ID.
8.20.15.1 = 00001000.00010100.00001111.00000001

255.0.0.0 = 11111111.00000000.00000000.00000000

-----------------------------------

net id |      host id
netid =  00001000 = 8

hostid = 00010100.00001111.00000001 = 20.15.1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar